Jumat, 21 Februari 2014

Browse Manual » Wiring » » » mimisan berbahayakah

mimisan berbahayakah


Faktor-faktor berikut mempengaruhi orang untuk mimisan:

- infeksi
-Trauma, termasuk self-induced dengan memilih  hidung, terutama pada anak-anak
- Alergi dan non-alergi rhinitis
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Penggunaan obat-obat pengencer darah
- penyalahgunaan alkohol
- Penyebab kurang umum termasuk tumor dan masalah perdarahan diwariskan/ keturunan
indikasi mimisan

Mimisan atau dalam bahasa kedokteran disebut epistaksis adalah terjadinya perdarahan dari hidung. Mimisan lebih sering dijumpai pada anak-anak daripada orang dewasa. Karena memang arteri ethmoidalis (pembuluh darah rongga hidung) anak-anak masih tipis dan rapuh. Mimisan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu anatomis (bentuk rongga hidung), dan kelainan darah. 

Secara umum hidung manusia terbagi dua, pertama anterior (bagian depan) di mana berkaitan dengan pembuluh darah yang tipis dan rapuh. Pada anak yang alergi, dia dapat menderita pilek terus menerus, sehingga terjadi sinusitis yang memicu terjadinya mimisan. 

Pasalnya sekret hidung (lendir) yang dihasilkan lama kelamaan dapat menekan pembuluh darah yang tipis sehingga mudah pecah. Selain itu, pembuluh darah yang mudah pecah juga dapat dipicu oleh udara kering seperti suhu yang dingin, aktivitas fisik seperti bermain di bawah terik matahari, trauma karena benturan, jatuh, membuang ingus terlalu keras, mengorek-ngorek hidung dengan kuku atau benda tajam.

Kedua, posterior (bagian belakang) berhubungan dengan adanya gejala keganasan penyakit tertentu seperti leukemia, kelainan pembekuan darah atau hemophilia, dan jumlah trombosit menurun. Gejala awalnya juga ditandai dengan seringnya mimisan dan kadang terjadi perdarahan di bagian tubuh yang lain. Jadi ketika anak mimisan harus dilihat apakah ada atau tidak perdarahan di bagian tubuh lainnya. Biasanya terjadi perdarahan di kulit, daerah sendi yang terlihat membiru, misalnya di sikut lengan atau lutut kaki. 

Untuk membedakan mimisan biasa atau tidak, perhatikan frekuensi mimisan. Apakah kejadiannya berulang atau tidak, dan amati apakah terdapat faktor pencetusnya. Bila perlu, bawa si kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan mimisan pada anak, umumnya dilakukan secara multidisiplin antara dokter anak dan dokter THT. 

Bila penyebabnya adalah kelainan anatomis seperti septum nasi (sekat yang membagi dua rongga hidung) yang miring, atau adanya spina (tulang yang tumbuh seperti duri) dan mimisan terus berulang, maka dokter THT biasanya akan melakukan tindakan. Mimisan juga dapat merupakan suatu gejala atau keganasan yang ditandai dengan jumlah trombosit yang rendah, kelainan pembekuan darah yaitu hemophilia yang juga ditandai dengan adanya perdarahan di tempat lain seperti kulit dan sendi. 

penyebab mimisan

1.mimisan terjadi karena ada infeksi, terutama di daerah hidung, misalnya infeksi sinus yang mengakibatkan pembuluh darah melebar. Untuk meyakinkan, biasanya dilakukan foto sinus. Umumnya, darah akan keluar dari hidung, tetapi, terkadang darah tidak keluar dari hidung, melainkan tertelan ke tenggorokan. "Karena tidak keluar lewat hidung, pendarahan ini baru ketahuan ketika anak muntah. Kejadian ini sering kali disangka muntah darah," kata Hendar.

 2.mimisan juga bisa terjadi karena alergi, yang biasa terjadi pada anak usia empat tahun. Biasanya disertai pilek kental dan lama, terkadang juga disertai batuk berdahak dan napas berbau. Ada juga mimisan yang berkaitan dengan gender, meski sangat jarang terjadi.

3.penyebab mimisan adalah keturunan dan perubahan cuaca juga dapat menyebabkan mimisan. Prinsipnya sama dengan infeksi, cuaca dingin atau hujan menyebabkan hidung anak mengalami flu serta pembuluh darah di hidung melebar dan tipis. Ketika anak menggosok hidungnya, pembuluh darah ini gampang sekali pecah

4.Mimisan dapat terjadi akibat adanya kelainan lokal pada rongga hidung maupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma, misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang

Pertolongan pertama saat si kecil mimisan

Jangan panik atau bingung kala si kecil mimisan. lakukanlah:
1. Dudukkan si kecil di kursi dengan posisi tegak.
2. Pencet hidung si kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk selama beberapa menit. Tekanan harus kuat tapi jangan sampai menyakiti si kecil. Ajari dia bernapas lewat mulut. 
3. Kompres dengan es di pangkal hidungnya. 
4. Jika perdarahan tidak juga berhenti, masukkan kain atau kapas basah yang sudah digulung untuk menekan perdarahan. Bisa juga menggunakan daun sirih.
5. Jika perdarahan masih terus berlanjut, segera bawa si kecil ke rumah sakit. Tak perlu khawatir, sebagian besar mimisan akan berhenti sendiri dengan segera, hanya sebagian kecil yang memerlukan tindakan khusus. Selama tidak terlambat mendapatkan penanganan maka komplikasi yang berat tidak terjadi.

atau dengan cara lainya : 

Bagaimana Anda menghentikan mimisan umum?


Kebanyakan orang yang mengembangkan perdarahan hidung dapat menangani masalah tanpa perlu ke dokter jika mereka mengikuti rekomendasi pertolongan pertama di bawah ini:

Pinch semua bagian lunak dari hidung bersama antara jempol dan jari telunjuk.

Tekan dengan kuat ke arah wajah - menekan bagian mencubit hidung terhadap tulang wajah.

Bersandar sedikit ke depan dengan kepala dimiringkan ke depan. Bersandar atau memiringkan kepala ke belakang memungkinkan darah untuk menjalankan kembali ke sinus dan tenggorokan dan dapat menyebabkan tersedak atau menghirup darah.

Tahan hidung untuk setidaknya lima menit. Ulangi seperlunya sampai hidung telah berhenti pendarahan.

Duduk tenang, menjaga kepala lebih tinggi daripada tingkat jantung. Jangan berbaring atau menaruh kepala di antara kaki Anda.

Terapkan es (dibungkus dengan handuk) untuk hidung dan pipi.

cara  mencegah hidung dari pendarahan lagi?

Pulang dan beristirahat dengan kepala ditinggikan pada 30 sampai 45 derajat.

Jangan meniup hidung atau memasukkan apa pun ke dalamnya.Jika Anda harus bersin, buka mulut Anda sehingga udara akan melarikan diri keluar mulut dan tidak melalui hidung.

Jangan tegang saat buang air besar. Gunakan pelunak tinja (misalnya, Colace).

Jangan strain atau membungkuk untuk mengangkat sesuatu yang berat.

Cobalah untuk menjaga kepala Anda lebih tinggi daripada tingkat jantung Anda.

Jangan merokok.

Tetap pada diet, lembut dingin. Tidak ada cairan panas selama minimal 24 jam.

Jangan mengambil obat yang akan mengencerkan darah (aspirin, ibuprofen, bisulfat clopidogrel [Plavix] atau warfarin [Coumadin]). Jika ini telah diresepkan oleh dokter Anda, Anda perlu menghubungi mereka tentang menghentikan obat-obat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar